AS Kian Tersudut di PBB
INTERNASIONAL
AS tetap bersikeras tidak mencabut deklarasinya atas Jerussalem sebagai ibukota Israel. DK PBB mengeluarkan resolusi, dan AS memvetonya. AS kian terkucil dan tersudut.
Pemerintahan Trump semakin membawa AS menjauh dari pergaulan internasional. Setelah memaksakan diri memenuhi janji kampanyenya dengan menyatakan Jerussalem sebagai Ibu Kota Israel, Amerika Serikat (AS) terus bersikukuh dan menunjukkan keangkuhannya sebagai negara adidaya di dunia.
Dewan Keamanan PBB akhirnya mengeluarkan resolusi yang menyatakan bahwa AS harus mencabut deklarasinya atas Kota Suci Jerussalem. Namun, lantaran AS memiliki Hak Veto, maka dengan pongah mereka memveto keputusan itu.
Malahan, AS menganggap Resolusi DK PBB itu sebagai penghinaan atas kedaulatannya. "Apa yang kita saksikan di sini di Dewan Keamanan adalah sebuah penghinaan. Ini tidak akan dilupakan, " ujar duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley setelah pemungutan suara.
Ia mengatakan ini adalah veto pertama yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat dalam lebih dari enam tahun.
"Fakta bahwa hak veto ini sedang dilakukan untuk membela kedaulatan Amerika dan untuk membela peran Amerika dalam proses perdamaian Timur Tengah bukanlah sumber rasa malu bagi kita; Ini harus menjadi malu bagi sisa Dewan Keamanan, "kata Haley.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Haley dan Trump atas veto dalam sebuah video yang diposkan di halaman Facebook-nya.
Rancangan resolusi PBB menegaskan bahwa setiap keputusan dan tindakan yang dimaksudkan untuk mengubah karakter, status atau komposisi demografis Kota Suci Yerusalem tidak memiliki efek hukum, tidak berlaku dan harus dibatalkan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan yang relevan.
Setelah hak veto AS Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan negara-negara Arab, yang telah sepakat pada awal bulan ini untuk meminta resolusi Dewan Keamanan, akan bertemu untuk mengevaluasi situasi tersebut dan menentukan langkah selanjutnya.
Ia mengatakan ini adalah veto pertama yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat dalam lebih dari enam tahun.
"Fakta bahwa hak veto ini sedang dilakukan untuk membela kedaulatan Amerika dan untuk membela peran Amerika dalam proses perdamaian Timur Tengah bukanlah sumber rasa malu bagi kita; Ini harus menjadi malu bagi sisa Dewan Keamanan, "kata Haley.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Haley dan Trump atas veto dalam sebuah video yang diposkan di halaman Facebook-nya.
Rancangan resolusi PBB menegaskan bahwa setiap keputusan dan tindakan yang dimaksudkan untuk mengubah karakter, status atau komposisi demografis Kota Suci Yerusalem tidak memiliki efek hukum, tidak berlaku dan harus dibatalkan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan yang relevan.
Setelah hak veto AS Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan negara-negara Arab, yang telah sepakat pada awal bulan ini untuk meminta resolusi Dewan Keamanan, akan bertemu untuk mengevaluasi situasi tersebut dan menentukan langkah selanjutnya.
Tidak ada komentar