Cigading Port telah Mengaplikasikan Pengelolaan Pelabuhan Berbasis Internet
KEPELABUHANAN
CILEGON - Cigading Port yang berada dibawah pengelolaan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) yang sudah memiliki izin BUP (Badan Usaha Pelabuhan), merupakan pelabuhan curah pertama yang terkoneksi dengan system Inaportnet di Kementerian Perhubungan.
Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, PT Krakatau Bandar Samudera dinyatakan siap terintegrasi dengan Aplikasi Inaportnet yang terintegrasi dengan PoCIS. Sisitem ini melengkapi Krakatau Bandar Samudera sebagai SmartPORT Service System dalam industri kepelabuhanan.
Inaportnet merupakan sistem aplikasi Kementrian Perhubungan untuk layanan tunggal berbasis internet/web yang mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang melayani kapal dan barang dari seluruh instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan. Dengan sistem itu, beragam administrasi aktivitas kapal bisa diselesaikan cepat, hanya butuh sekitar 30 menit.
Inaportnet telah terintegrasi dengan Indonesia National Single Window (INSW) dan Sistem Internal Kemenhub yang meliputi Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Pelaut, Sistem Informasi Kepelabuhanan.
Dengan terintegrasinya PoCIS dengan Inaportnet maka secara otomatis Pengguna jasa kepelabuhanan mendapatkan kemudahan, transparansi, dan kecepatan, baik dalam mengurus perizinan ataupun mengajukan permohonan pelayanan pelabuhan.
Dengan integrasi Inaportnet dengan PoCIS, aktivitas kapal di Pelabuhan Cigading mulai dari permohonan kedatangan kapal (booking online), kapal masuk, kegiatan bongkar muat, hingga kapal keluar meninggalkan pelabuhan dapat dilakukan secara online.
Sebagai dasar pelaksanaan pelayanan kapal dan barang, di antaranya administrasi penerbitan dan pelaporan Surat Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK), Surat Persetujuan Kapal Masuk (SPKM), Rencana Kegiatan Bongkar Muat (RKBM), Surat Perintah Olah Gerak (SPOG) Pemanduan, Perencanaan dan Penetapan Penyandaran Kapal (PPPK), Laporan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang (LAB), Pemberitahuan Kapal Keluar (LK3), serta Surat Persetujuan Berlayar (SPB), akan dilaksanakan secara online melalui PoCIS yang terintegrasi dengan Inaportnet.
Selain terintegrasinya aplikasi PoCIS dengan Inaportnet, PoCIS memiliki fitur berupa perencanaan dan operasional kapal, pemanduan (piloting), bongkar muat (handling) hingga pelayanan logistics. Dengan melakukan optimalisasi infrastruktur teknologi informasi aplikasi PoCIS dapat langsung terintegrasi dengan system timbangan, Gate Terminal Otomatis (GTO) dengan RFID, host to host payment, pemanfaatan teknologi GPS (Global Positioning System) untuk angkutan/truck dan alat berat hingga optimalisasi CCTV sebagai sarana real time monitoring kegiatan operasional kepelabuhanan.
Real Time Port Operational Information in Your Hand merupakan manfaat yang nyata bagi customer dimana customer dapat langsung melihat aktual kegiatan operasional bongkar muat (handling) kargo dari kapal hingga gudang tujuan, serta segala aktvitas truck/angkutan di area pelabuhan teridentifikasi dan termonitor kegiatannya di dalam area Pelabuhan, dengan adanya integrasi tersebut, seluruh stakeholder bisa lebih dimudahkan dan sesuai dengan Visi Perusahaan yaitu menjadi Badan Usaha Pelabuhan Terkemuka di Indonesia. (WI)
![]() |
Pelabuhan Cigading yang dikelola PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) menggunakan SmartPORT System. |
Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, PT Krakatau Bandar Samudera dinyatakan siap terintegrasi dengan Aplikasi Inaportnet yang terintegrasi dengan PoCIS. Sisitem ini melengkapi Krakatau Bandar Samudera sebagai SmartPORT Service System dalam industri kepelabuhanan.
Inaportnet merupakan sistem aplikasi Kementrian Perhubungan untuk layanan tunggal berbasis internet/web yang mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan yang melayani kapal dan barang dari seluruh instansi terkait atau pemangku kepentingan di pelabuhan. Dengan sistem itu, beragam administrasi aktivitas kapal bisa diselesaikan cepat, hanya butuh sekitar 30 menit.
Inaportnet telah terintegrasi dengan Indonesia National Single Window (INSW) dan Sistem Internal Kemenhub yang meliputi Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Pelaut, Sistem Informasi Kepelabuhanan.
Dengan terintegrasinya PoCIS dengan Inaportnet maka secara otomatis Pengguna jasa kepelabuhanan mendapatkan kemudahan, transparansi, dan kecepatan, baik dalam mengurus perizinan ataupun mengajukan permohonan pelayanan pelabuhan.
Dengan integrasi Inaportnet dengan PoCIS, aktivitas kapal di Pelabuhan Cigading mulai dari permohonan kedatangan kapal (booking online), kapal masuk, kegiatan bongkar muat, hingga kapal keluar meninggalkan pelabuhan dapat dilakukan secara online.
Sebagai dasar pelaksanaan pelayanan kapal dan barang, di antaranya administrasi penerbitan dan pelaporan Surat Pemberitahuan Kedatangan Kapal (PKK), Surat Persetujuan Kapal Masuk (SPKM), Rencana Kegiatan Bongkar Muat (RKBM), Surat Perintah Olah Gerak (SPOG) Pemanduan, Perencanaan dan Penetapan Penyandaran Kapal (PPPK), Laporan Pemberitahuan Pemasukan/Pengeluaran Barang (LAB), Pemberitahuan Kapal Keluar (LK3), serta Surat Persetujuan Berlayar (SPB), akan dilaksanakan secara online melalui PoCIS yang terintegrasi dengan Inaportnet.
Selain terintegrasinya aplikasi PoCIS dengan Inaportnet, PoCIS memiliki fitur berupa perencanaan dan operasional kapal, pemanduan (piloting), bongkar muat (handling) hingga pelayanan logistics. Dengan melakukan optimalisasi infrastruktur teknologi informasi aplikasi PoCIS dapat langsung terintegrasi dengan system timbangan, Gate Terminal Otomatis (GTO) dengan RFID, host to host payment, pemanfaatan teknologi GPS (Global Positioning System) untuk angkutan/truck dan alat berat hingga optimalisasi CCTV sebagai sarana real time monitoring kegiatan operasional kepelabuhanan.
Real Time Port Operational Information in Your Hand merupakan manfaat yang nyata bagi customer dimana customer dapat langsung melihat aktual kegiatan operasional bongkar muat (handling) kargo dari kapal hingga gudang tujuan, serta segala aktvitas truck/angkutan di area pelabuhan teridentifikasi dan termonitor kegiatannya di dalam area Pelabuhan, dengan adanya integrasi tersebut, seluruh stakeholder bisa lebih dimudahkan dan sesuai dengan Visi Perusahaan yaitu menjadi Badan Usaha Pelabuhan Terkemuka di Indonesia. (WI)
Tidak ada komentar