.

Politikus Senior Golkar Pertanyakan Kader Baru Masuk Kepengurusan Airlangga

Jakarta - Politikus senior Partai Golkar Yasril Ananta Baharuddin mempertayakan komposisi kepengurusan DPP Partai Golkar bentukan Airlangga Hartanto. Menurutnya, ada pengurus yang belum pantas masuk ke dalam jajaran pengurus Golkar karena belum 5 tahun menjadi kader.

"Bukankah itu pelanggaran berat dan mendasar terhadap AD/ART Partai Golkar. Lalu bagaimana keabsahan kepengurusan yang baru diumumkan tersebut? Apakah kita akan turut menanggung dosa terhadap pelanggaran fatal dimaksud dengan mendiamkannya," kata Yasril dalam pesan singkatnya, Senin (22/1/2018).

Ada beberapa nama yang masuk dalam kepengurusan DPP Partai Golkar yang belum mencapai lima tahun menjadi kader Golkar di antaranya Lodewijk Freidrich Paulus yang ditunjuk sebagai Sekjen Golkar.

Tak hanya itu ada Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Ken Dwijugeastiadi. Dalam struktur kepengurusan DPP Golkar yang baru dan berlaku hingga 2019 ini, Ken menjabat sebagai Wakil Ketua Koordinator Bidang Ekonomi. Ia dipercaya untuk mendampingi Azis Syamsuddin sebagai Ketua Koordinator Bidang Ekonomi.

Sebelumnya, Airlangga menyebut dirinya merampingkan kepengurusan Partai Golkar baru dibanding saat dipimpin Setya Novanto dari sekitar 305 pengurus menjadi 251 pengurus.

Kepengurusan Golkar saat ini dibentuk untuk fokus pada pemenangan Pemilu Serentak 2019. Golkar menargetkan dapat meraup suara 16-18 persen di Pemilu Serentak.

Tidak ada komentar