Jokowi Ajukan Perry Warjiyo sebagai Calon Gubernur BI
![]() |
Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo diusulkan ke DPR untuk menjadi Gubernur BI. |
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sebagai calon Gubernur BI ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jokowi menilai Perry lantaran memiliki pengalaman yang panjang.
"Saya kira beliau adalah deputi paling senior, sudah mengertilah mengenai moneter, inflasi, mengenai kebijakan-kebijakan di BI, bank sentral kita. Saya kira penguasaan Pak Perry Warjiyo tidak perlu diragukan," katanya setelah meninjau pabrik bahan baku obat PT Kalbio Global Medika (KGM) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa, 27 Februari 2018.Surat usulan Presiden tentang calon Gubernur BI telah masuk ke DPR pada Jumat siang, pekan lalu. Dalam surat itu, Perry menjadi calon tunggal Gubernur BI pilihan Jokowi.
Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 25 Februari 1959. Ia menamatkan gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada sebelum melanjutkan meraih gelar Msc dalam bidang ekonomi moneter dan internasional dari Iowa State University, Ames, Amerika Serikat, pada 1988.
Pada 1991, Perry Warjiyo berhasil meraih gelar PhD dari universitas yang sama, Iowa State University, untuk bidang ekonomi moneter dan internasional. Ia telah menulis dan mempublikasikan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.
Perry Warjiyo juga menjadi dosen pascasarjana di Universitas Indonesia di bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional, di samping menjadi dosen tamu di sejumlah universitas di Indonesia.
Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo menjabat Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial, dan internasional di Bank Indonesia. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia.
Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund, mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada 2007-2009. Ia mempunyai karier yang panjang dan cemerlang di Bank Indonesia sejak 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Kepala Biro Gubernur.
Perry Warjiyo diangkat sebagai Deputi Gubernur BI berdasarkan keputusan Presiden 28/P tahun 2013 dan secara resmi memulai jabatannya sejak lima tahun lalu.
"Saya kira beliau adalah deputi paling senior, sudah mengertilah mengenai moneter, inflasi, mengenai kebijakan-kebijakan di BI, bank sentral kita. Saya kira penguasaan Pak Perry Warjiyo tidak perlu diragukan," katanya setelah meninjau pabrik bahan baku obat PT Kalbio Global Medika (KGM) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa, 27 Februari 2018.Surat usulan Presiden tentang calon Gubernur BI telah masuk ke DPR pada Jumat siang, pekan lalu. Dalam surat itu, Perry menjadi calon tunggal Gubernur BI pilihan Jokowi.
Perry Warjiyo lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 25 Februari 1959. Ia menamatkan gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada sebelum melanjutkan meraih gelar Msc dalam bidang ekonomi moneter dan internasional dari Iowa State University, Ames, Amerika Serikat, pada 1988.
Pada 1991, Perry Warjiyo berhasil meraih gelar PhD dari universitas yang sama, Iowa State University, untuk bidang ekonomi moneter dan internasional. Ia telah menulis dan mempublikasikan sejumlah buku, jurnal, dan makalah di bidang ekonomi, moneter, dan isu-isu internasional.
Perry Warjiyo juga menjadi dosen pascasarjana di Universitas Indonesia di bidang Ekonomi Moneter dan Ekonomi Keuangan Internasional, di samping menjadi dosen tamu di sejumlah universitas di Indonesia.
Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo menjabat Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial, dan internasional di Bank Indonesia. Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia.
Sebelum kembali ke Bank Indonesia pada 2009, Perry Warjiyo menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund, mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group pada 2007-2009. Ia mempunyai karier yang panjang dan cemerlang di Bank Indonesia sejak 1984, khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta Kepala Biro Gubernur.
Perry Warjiyo diangkat sebagai Deputi Gubernur BI berdasarkan keputusan Presiden 28/P tahun 2013 dan secara resmi memulai jabatannya sejak lima tahun lalu.
Tidak ada komentar