Mahasiswa Mulai Bergerak, Unjuk Rasa Guna Perbaikan Negara
![]() |
Demo mahasiswa menagih janji Presiden Jokowi. |
Jakarta - Setelah dua hari berturut-turut mahasiswa di berbagai daerah menggelar unjuk rasa, hari ini giliran mahasiswa di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi serupa. Mereka tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), dan menggelar aksi pada Jum'at (14/9) setelah sholat Jum'at.
Unjuk rasa tersebut diikuti oleh ratusan mahasiswa dan mereka memadati depan Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (14/9). BEM SI mengajukan tujuh tuntutan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.Mereka menginginkan pemerintah dalah hal ini Kementerian Keuangan serius dalam membenahi pelemahan rupiah yang saat ini sedang terjadi.
Adapun ketujuh tuntutan tersebut, pertama, mendesak pemerintah agar tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk produk lokal untuk bersaing di dalam pasar nasional.
Kedua, menekan pemerintah untuk mempermudah akses peminjaman usaha dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah.
Ketiga, mendorong pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif ekspor dan mengurangi impor.
Keempat, menghimbau masyarakat agar meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi konsumsi produk asing.
Kelima, mengajak masyarakat untuk tidak menukarkan rupiah ke dolar dan memperbanyak transaksi dengan rupiah agar nilai rupiah menguat dan menukarkan dollar-nya, agar devisa dollar terus terjaga di dalam negeri akan kondisi rupiah kembali membaik.
Keenam, menekankan pemerintah supaya mempermudah sistem bongkar muat di pelabuhan yang akan berdampak mudah nya system ekspor dalam negeri ke luar negeri. Terakhir mendesak pemerintah untuk mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Koordinator Wilayah BEM se-abodetabek dan Banten Moh. Wildan Habibi, mengatakan jika akan terus mengawal bersama masyarakat agar pemerintah benar-benar memperbaiki dengan cepat masalah perekonomian di Indonesia.
Adapun ketujuh tuntutan tersebut, pertama, mendesak pemerintah agar tetap menjaga stabilitas harga bahan pokok di tengah melemahnya nilai tukar rupiah tanpa harus mengintimidasi produk produk lokal untuk bersaing di dalam pasar nasional.
Kedua, menekan pemerintah untuk mempermudah akses peminjaman usaha dengan menjaga suku bunga kredit yang rendah.
Ketiga, mendorong pemerintah untuk memperluas ekspor dengan mencari pasar alternatif ekspor dan mengurangi impor.
Keempat, menghimbau masyarakat agar meningkatkan penggunaan produk lokal dan mengurangi konsumsi produk asing.
Kelima, mengajak masyarakat untuk tidak menukarkan rupiah ke dolar dan memperbanyak transaksi dengan rupiah agar nilai rupiah menguat dan menukarkan dollar-nya, agar devisa dollar terus terjaga di dalam negeri akan kondisi rupiah kembali membaik.
Keenam, menekankan pemerintah supaya mempermudah sistem bongkar muat di pelabuhan yang akan berdampak mudah nya system ekspor dalam negeri ke luar negeri. Terakhir mendesak pemerintah untuk mengakomodir produk lokal agar lebih dikenal oleh masyarakat.
Koordinator Wilayah BEM se-abodetabek dan Banten Moh. Wildan Habibi, mengatakan jika akan terus mengawal bersama masyarakat agar pemerintah benar-benar memperbaiki dengan cepat masalah perekonomian di Indonesia.
Tidak ada komentar