.

Berdayakan Petani dan Nelayan, Stop Import

Sandi di Pasar Tanjung Jember. (Foto : tribun)
Jember - Calon Wakil Presiden Sandiaga Shalahudin Uno atau akrab dipanggil dengan Sandi pada Minggu (7/10) menjalani aktivitasnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Di kota perkebunan ini Sandi menyempatkan diri untuk bertemu dengan masyarakat di sana.

Bertempat di sebuah toko di Jember, Sandi menyapa masyarakat yang begitu menyemut mengerumuninya.

Pada kesempatan itu Sandi mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam juga sumber daya manusia. Ia mengungkapkan, kondisi petani dan nelayan yang belum sejahtera lantaran biaya produksi masih tinggi dan banyaknya produk pertanian yang diimport oleh pemerintah semakin membuat petani tak berdaya.

Sandi mengungkapkan, ke depan pemerintah seharusnya memberdayakan petani, nelayan dan peternak. Pemberdayaan petani dilakukan dengan memberikan sentuhan teknologi pada proses pertanian.

Selain itu, pemerintahan ke depan harus mengusahakan agar harganya bisa murah dan terjangkau petani. Efisiensi proses produksi juga bisa dilakukan dengan peningkatan pengetahuan pertanian yang baik. Pembenihan juga harus dilakukan dengan baik agar lebih murah dan hasil produksinya tinggi.

Bagi peternak juga demikian. Bagaimana teknologi peternakan mampu meningkatkan efisiensi, di samping peningkatan pengetahuan pemeliharaan hewan ternak termasuk penyakit ternak.

Hal pentingnya adalah jangan sampai pemerintah senantiasa terus mengimport hewan ternak, misal sapi, padahal produksi sapi sapi dari peternak sedang naik.

Target swasembada pangan dan hewan ternak harus dicapai dengan sungguh-sunguh. Jangan sampai di hadapan petani janji memberdayakan petani namun kebijakannya malah import produk pangan, semisal import beras.

Nelayan pun demikian. Teknologi penangkapan ikan bagi perikanan tangkap maupun budidaya ikan akan terus ditingkatkan. Modernisasi peralatan nelayan juga harus dilakukan. Hal ini agar hasil penangkapan ikan maupun budidaya ikan meningkat dan akhirnya nelayan menjadi sejahtera.

Sememtara itu, Sandi juga mengatakan Pemerintah harus mau dan mampu untuk menghentikan import pangan. Hal ini penting untuk melindungi petani, peternak maupun nelayan. (HW)

Tidak ada komentar