.

Wapres JK Tolak Bantuan AS untuk Korban Gempa-Tsunami Donggala dan Palu

Wapres Jusuf Kalla menolak bantuan dari AS.
Jakarta - Perhatian dunia terhadap bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu terus berdatangan. Meskipun belum ditetapkan sebagai bencana nasional,  namun simpati dan empati internasional terus tertuju bagi korban bencana itu. 

Meskipun demikian,  tidak semua bantuan masyarakat internasional diterima dengan tangan terbuka. Sebagaimana diutarakan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Sekretariat Wakil Presiden, Selasa (2/10), Indonesia tidak akan menerima bantuan dari Amerika Serikat. 

Bantuan yang ditawarkan oleh pemerintahan Donald Trump itu adalah pasukan tanggap darurat dan militer AS untuk membantu evakuasi dan pemulihan kondisi paska bencana. Tak hanya itu,  Wapres Jusuf Kalla juga menolak penawaran bantuan Rumah Sakit Terapung dari Amerika Serikat. 

Berkaca dari pengalaman gempa tsunami Aceh 2004 silam,  Rumah Sakit terapung itu hanya digunakan oleh 5 orang pasien saja.

Sebelumnya Trump dalam jumpa pers digedung putih Selasa (2/10) mengungkapkan rasa belasungkawa dan telah mengirim pasukan first responders,  militer dan tim lainnya. 

Memang sebelumnya Pemerintah Indonesia menyatakan membuka diri bagi bantuan dari negara lain.  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengungkapkan sudah ada 18 negara yang akan membantu korban bencana Donggala dan Palu.  Negara tersebut adalah Amerika Serikat,  Prancis, Cekolosvakia, Swiss,  Norwegia,  Hungaria, Turki,  Uni Eropa,  Australia,  Arab Saudi, Korea Selatan, Qatar, Selandia Baru, Singapura, Thailand, Jepang, India dan China. 

Tidak ada komentar