Diskusi 100 Hari Pepen-Tri, Diingatkan untuk Lebih Perhatikan Perempuan
![]() |
Pendiri Bekasipreneur Evi Mafriningsianti saat berbicara dalam Diskusi 100 Hari Pepen-Tri di Bekasi (30/1). Foto:DD |
Salah satunya datang dari pengusaha dan pendiri Bekasipreneur Evi Mafriningsianti. Pengusaha sekaligus motivator ini menyinggung soal kebijakan publik di Kota Bekasi haruslah berprespektif perempuan. Ia mengingatkan peren perempuan tidak boleh dipandang sebelah mata, karena di tangan perempuanlah generasi penerus yang cemerlang akan lahir.
Evi menyayangkan, selama ini perempuan masih memiliki potensi risiko lebih besar dari kaum pria terhadap ancaman atas kemiskinan, isolasi, tingkat pendidikan rendah dan layanan dasar yang tidak memadai.
Ia mengatakan, selama ini belenggu kultural dalam aktivitas domestik dan minimnya keterwakilan perempuan dalam politik juga masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan yang lebih manusiawi dan berkeadilan gender.
Kehadiran dan peran perempuan dalam praktik pengambilan kebijakan publik, masih menurut Evi, justru mendorong percepatan pembangunan, menginspirasi kemajuan pendidikan, dan melahirkan generasi yang cemerlang. Sebab, lanjut Evi maju mundurnya peradaban suatu bangsa juga berkait dengan peran perempuan.
Evi juga mengingatkan pada diskusi itu bahwa paparan walikota sebenarnya sangat menarik, sayangnya melupakan satu pencapaian penting di bidang pembangunan pembangunan pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, yaitu Anugerah Pahita Ekapraya (APE) yang kedua Tahun 2018.
"PR besarnya adalah bagaimana penghargaan Anugerah Pahita Ekapraya di akhir tahun 2018 menjadi modal pemkot dan warga Bekasi untuk menjadikan pembangunan kota yang ramah dan concern terhadap perempuan" katanya.
![]() |
Hj.Evi Mafriningsianti, motivator bisnis. |
Bagaimanapun juga, kata Evi gebrakan dan inovasi pembangunan yang telah dilakukan pada 100 hari Pepen-Tri tanpa peran dan partisipasi perempuan Kota Bekasi akan terasa hambar.
Selanjutnya, penguatan dan peningkatan kepedulian dalam pemberdayakan perempuan untuk perempuan di Kota Bekasi bisa memperoleh hak- hak terbaiknya menjamin perlindungan dan hak-hak anak agar mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik serta dapat menghasilkan generasi penerus yang cemerlang dan Bekasi masa depan ditentukan dari Bekasi sekarang.
"Modal dasar dari pengakuan dan penghargaan atas komitmen pemkot Bekasi dalam pemberdayaan dan perlindungan anak sudah seharusnya ditingkatkan dengan berbagai cara yang selaras dengan visi Kota Bekasi yang Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan" ungkap aktivis Muhammadiyah kota Bekasi itu.
Evi berpendapat perlu ada prioritas program yang terkonsentrasi khusus dalam anggaran, program inovatif, serta peningkatan kapasitas perempuan melalui teknologi digital menjadi salah satu pilihan strategis pasca 100 hari kepemimpinan Pepen-Tri.
Di sisi lain, program-program unggulan yang selama ini sudah berjalan tetap dimaksimalkan dengan fokus utama melawan potensi resiko perempuan yang lebih besar dari kaum pria terhadap ancaman kemiskinan, isolasi, tingkat pendidikan rendah dan layanan dasar yang tidak memadai.
Evi memaparkan dalam salah satu program unggulan pasca 100 hari dalam bidang pengembangan creative society dan pemanfaatan platform teknologi digital sesungguhnya bisa menjadi jawaban dari tantangan dari perspektif persoalan dan potensi perempuan kota Bekasi dalam pembangunan.
Bagaimana teknologi digital, lanjut Evi dapat dimanfaatkan sebagai sebuah strategi pengembangan model bisnis kewirausahaan untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan kota Bekasi.
"Dengan strategi pengembangan platform digital berbasis kolaborasi antar elemen masyarakat, sinergi dan dukungan pemkot Bekasi dan pemanfaatan model bisnis e-commerce maka kesempatan untuk tambahan pendapatan sampingan bagi perempuan dalam meningkatkan ekonomi rumah tangga bisa dilakukan secara massif, revolusioner, dan dilakukan dari dapur atau teras rumah dengan mengangkat platform "perempuan bekasi harus cerdas dan mandiri".(DD/Hw)
Tidak ada komentar