Menyoal Beroperasinya Mall yang Masih Tahap Penyelesaian
![]() |
Kondisi pusat perbelanjaan di Kota Bekasi yang masih dalam penyelesaian pembangunan namun sudah dibuka untuk umum. Foto:OB |
Pusat perbelanjaan berdiri hampir di tiap kota di seluruh negeri. Di kota kota besar, malah kehadilan pusat perbelanjaan atau mall tumbuh bak jamur di musim penghujan.
Meskipun banyak, kehadiran pusat perbelanjaan itu dapat dikatakan selalu saja ramai oleh pengunjung. Apalagi ketika promosi pusat perbelanjaan itu begitu gencar di berbagai media, khususnya televisi.
Salah satu yang belakangan massif dipromosikan adalah salah satu pusat perbelanjaan terpadu di mana di sana ada tempat belanja, makan, hingga wahana bermain anak yang megah dan modern. Disatukan dengan apartemen, pusat belanjaan itu begitu gencar promosinya.
Mulai awal 2019 lalu, transpark mall gencar iklannya di media, khususnya televisi. Pembukaannya dicantumkan dalam iklan tersebut di beberapa kota. Salah satunya Kota Bekasi.
Untuk pusat perbelanjaan di bilangan Jalan Juanda Kota Bekasi itu dikatakan dalam iklan tersebut dilengkapi dengan wahana bermain salju yang terbesar di Indonesia.
Pembukaan pada 1 Maret lalu, dan masyarakat antusias mendatanginya.
Dari kejauhan gedung pusat perbelanjaan yang dipadukan dengan apartemen itu terlihat masih dalam tahapan penyelesaian bangunan. Berbagai aktivitas proyek terlihat di sana.
Saat masuk ke area pusat perbelanjaan, gerbang parkir masih menggunakan karcis konvensional, alias lembaran yang dicatat dan disobek oleh petugas parkir.
Memasuki lahan parkir, banyak peralatan bangunan yang begitu mudah dijumpai. Seng penutup pun masih menghalangi beberapa bagian. Stager, tali bangunan, tumpukan bahan bangunan juga bisa disaksikan orang yang melewatinya.
Masuk ke gedung parkir, penerangan masih minim meskipun rampu petunjuk parkir dan petugas parkir sudah disiagakan. Lagi-lagi masih kurang memadai.
Keluar dari kendaraan, bau semen dan khas bangunan yang sedang dalam penyelesaian tercium. Berdebu dan kurang baik bagi kesehatan tentunya. Beberapa petugas terlihat memakai masker untuk menghalangi debu atau bau itu.
Masuk menuju pusat perbelanjaan, pencahayaan masih minim dan terkesan dibantu agar ada pencahayaan meskipun kurang memadai. Pintu kaca juga masih dalam penyelesaian sepertinya.
Menaiki tangga berjalan, pengunjung mungkin akan bertanya-tanya,cukup amankah? Tangga berjalan masih menyisakan pengerjaan di pinggirnya. Roda-roda kecil yang menjadi bagian di tangga berjalan itu masih terlihat. Bagian kaca di kanan kiri di bawah pegangan tangan juga belum selesai direkatkan secara permanen. Terlihat seperti selotif atau alat lain masih tertempel di kaca itu.
Masih di tangga berjalan, samping bawah tangga berjalan terlihat ada tripleks atau bahan lain untuk menutupnya. Kesan asal beroperasi sangat kental terlihat.
Dari bangunannya, masih terlihat cor-coran yang belum tertutup atau setidaknya ada bagian yang masih terbuka dan dalam tahap penyelesaian akhir.
Toilet demikian adanya. Masih belum sempurna. Sistem drainase terkesan belum beroperasi optimal sehingga masih kurang memadai untuk pengunjung.
Di dalam ruangan, bau khas bangunan yang dalam proses pengerjaan juga tercium. Meski beberapa gerai restoran sudah buka, dan dipenuhi pengunjung aroma itu masih terasa, beradu dengan aroma masakan.
Untuk pusat perbelanjaannya, meski display barang dagangan sudah dipasang rapi dan berbagai keperluan penunjang dengan penjualan sudah terpasang, namun terlihat bagian-bagian bangunan yang belum selesai pengerjaannya. Tiang bangunan masih ditutup kaca yang belum selesai secara permanen pengerjaannya.
Fasilitas penunjuang pengunjung sepeti Musholla juga masih nihil. Petugas yang berjaga juga dibuat kewalahan untuk memberitahukan kepada pengunjung mengenai berbagai fasilitas yang mereka perlukan.
Malahan ada tangga berjalan yang masih dalam pengerjaan yang berada di area pusat perbelanjaan itu dan masih ditutup terpal. Padahal tangga ini menghubungkan lantai pusat perbelanjaan yang atas dengan bagian bawahnya. Barang yang mereka jajakan berlainan antara lantai atas dengan bawah.
Akses yang dipergunakan pengunjung untuk menghubungkan lantai atas dengan bawah itu adalah tangga berjalan yang masih off alias belum beroperasi, dan diberikan karpet merah untuk menutupi tangga berjalan itu. Pemakaiannya pun bergantian antara yang naik dan turun. Ada petugas yang mengaturnya.
Petugas yang tidak mau disebut namanya saat ditanya mengapa mall yang belum jadi kok sudah dibuka, juga menyayangkan keputusan pembukaannya ini. Dirinya menyadari masih belum layak mall dan belum selesai dibangun ini sudah dibuka.
Pengunjung yang ditemui penulis juga menyayangkan mengenai kondisi tersebut. Ia juga merasa iklan yang selama ini dia lihat di televisi tidak sesuai dengan kenyataan. Pengunjung itu membayangkan semua sudah layak dan siap dikunjungi, namun kondisi bangunannya malah seperti itu.
Kondisi pusat perbelanjaan ini tentu mengkhawatirkan, karena kurang aman bagi pengunjung, juga kurang bagus bagi kesehatan karena masih tercium debu bangunan.
Tidak ada komentar