BPN Prabowo-Sandi Berencana Laporkan Dugaan Politik Uang dalam Kampanye 01 di Sumbar
![]() |
Juru Bicara BPN Prabowo Sandi Andre Rosiade. Foto : Ist. |
Lebih lanjut Andre mengatakan, pihaknya sempat merekam saat proses bagi-bagi uang itu terjadi. Pihaknya menduga, massa yang datang diberi nasi bungkus, kaos gratis, dan uang pecahan Rp50 ribu per kepala untuk mobilisasi massa.
Andra menandaskan, timnya sudah memiliki rekamannya. Dalam rekaman itu, lanjut Andre, ada ibu-ibu mengenakan kaus kampanye Jokowi setelah diberi uang ditanya dan menjawab akan memilih Jokowi-Ma’ruf.
Lantaran hal itulah, Andre mengatakan BPN berencana akan melaporkan ke Bawaslu Kota Padang. BPN sedang mengkaji kemungkinan pelaporan itu.
“Saya akan minta DPD Gerindra Sumbar untuk melaporkan ini ke Bawaslu. Ada rencana melaporkan. Saya lagi minta tim DPD Gerindra Sumatera Barat mengkaji itu. Saya sudah suruh DPD Gerindra Sumbar mengkaji,” kata Andre kepada wartawan Selasa (9/4).
Pengkajian tersebut, lanjutnya, dilakukan karena selama ini banyak laporan BPN yang belum diproses. Ia mengeluhkan, sepertinya penegakan hukum terkesan tajam ke kubu Prabowo tapi tumpul ke kubu Jokowi.
Kampanye 01 Dihadiri 11 Kepala Daerah
Sementara itu, pada kampanye 01 yang digelar di Padang, Sumatera Barat, Selasa (9/4) itu, Jokowi - Ma'ruf Amin tidak datang. Dari TKN 01 mengirimkan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rohmin Dahuri.
Kampanye 01 pada waktu itu juga dihadiri oleh 11 kepala daerah di Sumatera Barat. Mereka adalah, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Bupati Pasaman Yusuf Lubis, Bupati Sijunjung Yuswir Arifin, Bupati 50 Kota Irfendi Arbi, Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran, Bupati Tanah Datar Irdinansyah Tarmizi, Bupati Dharmasraya Sutan Riska, Wali Kota Pariaman Genius Umar, Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake, dan Wali Kota Solok Eri Zulfian. Mereka bergantian menyampaikan orasi politik mendukung pasangan capres-cawapres 01. (AR)
Tidak ada komentar