.

Tujuh Parpol di Jember Bentuk Kaukus untuk Usung Kandidat Bupati

Bupati Jember dr. Faida, MMR. Foto: Oriza
Jember - Baru saja iklim politik di tanah air mereda, kembali kasak-kusuk memanaskan kembali dunia perpolitikan tanah air. Selain berebut jabatan di kabinet, kini persiapan perhelatan pemilihan kepala daerah serentak di tahun 2020 mulai terasa.

Salah satu daerah itu adalah Jember, Jawa Timur. Bakal calon kepala daerah mulai bermunculan. Partai politik mulai menggodok calonnya. Namun, ada sebanyak tujuh partai yang belum memunculkan kandidatnya. 

Mereka itu adalah PKS (6 kursi di DPRD Jember), PPP (5 kursi), PAN (2 kursi), Demokrat (2 kursi), Golkar (2 kursi), Perindo (2 kursi), dan Berkarya (1 kursi). Total mereka punya 20 kursi, lebih dari syarat 10 kursi untuk mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri.

Partai Demokrat misalanya. Menurut Sekretaris DPW Partai Demokrat Jember Agusta Jaka Purwana, pihaknya tak mematok calon tertentu. Bersama enam partai lainnya Demokrat sepakat membentuk kaukus guna menjaring calon.

Agusta mengatakan, apapun yang sesuai kriteria, dapat masuk dalam kaukus tersebut. Ini tak menutup wajah lama untuk bergabung.

"Meski kami sudah mengeluarkan tagar #BupatiBaru, bisa jadi bukan figur baru tapi gaya kepemimpinan (baru), kalau memang ada keajaiban,” katanya.

Agusta mencontohkan Umar bin Khattab yang semula memusuhi Nabi Muhammad, akhirnya menjadi sahabat. Yang jelas, menurutnya, bupati Jember periode mendatang harus memiliki gaya kepemimpinan akomodatif dan sesuai dengan keinginan masyarakat.

“Tapi sekali lagi kita tidak bicara figur. Kita hanya bicara karakter: pemimpin yang kita inginkan seperti ini. Bisa baru atau bupati lama dengan gaya baru juga bisa. Tapi itu kalau memungkinkan. Kalau tidak memungkinkan ya wabillahi taufiq wal hidayah” kata Agusta, disambut tawa.

Sementara itu Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Jember Madini Farouq mengatakan, siapapun bisa maju dalam pilkada asal satu visi. “Apakah (calon bupati) petahana layak atau tidak? Tentu kami akan mendengar suara rakyat. Vox populi vox dei. Suara rakyat suara Tuhan,” katanya.(ZA/RED)

Tidak ada komentar